Apa Alasan Presiden Prabowo Subianto Tidak Hadiri Pembukaan Hari Anti Korupsi Sedunia 2024?
prabowo-instagram-
Apa Alasan Presiden Prabowo Subianto Tidak Hadiri Pembukaan Hari Anti Korupsi Seduani 2024?
Pada Senin, 9 Desember 2024, Indonesia memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) dengan sebuah acara yang diadakan di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan. Peringatan ini merupakan momentum penting dalam upaya Indonesia untuk terus memberantas korupsi dan memperkuat komitmen nasional menuju pemerintahan yang bersih. Acara yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini seharusnya menjadi ajang penting untuk menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menanggulangi masalah korupsi di Tanah Air.
Namun, di tengah harapan besar akan kehadiran Presiden Prabowo Subianto pada peringatan Hakordia 2024, ternyata beliau tidak hadir dalam acara tersebut. Sebagai pengganti, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Budi Gunawan, hadir untuk mewakili Presiden dalam membuka acara tersebut. Meskipun demikian, ketidakhadiran Presiden tetap menarik perhatian publik, mengingat tema yang diusung pada peringatan kali ini sangat sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo dalam memberantas korupsi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju.
Kehadiran Presiden dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia tahun ini memang sempat dinantikan. Tema yang diangkat pada perayaan tersebut, yaitu "Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju," dianggap sangat relevan dengan arahan Presiden yang selama ini menekankan pentingnya pemberantasan korupsi sebagai bagian dari program pemerintahannya. Sayangnya, hingga saat ini, Istana Kepresidenan belum memberikan penjelasan resmi mengenai alasan ketidakhadiran Presiden Prabowo dalam acara tersebut.
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, sebelumnya menyampaikan harapannya agar Presiden dapat hadir secara langsung untuk membuka acara ini. Ghufron mengungkapkan bahwa tema yang diangkat tahun ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo dalam memberantas korupsi melalui berbagai reformasi sistem dan penegakan hukum yang lebih tegas. Menurutnya, tema tersebut mencerminkan tekad Presiden untuk mewujudkan Indonesia yang lebih bersih dan bebas dari praktik korupsi, serta mengedepankan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam upaya pemberantasan korupsi.
