Kritik Rocky Gerung: Pembagian Bansos Bertuliskan 'Bantuan Wapres Gibran' Dinilai Tidak Etis
Gibran-Instagram-
"Itu kan orang terkena musibah, ya sudah, nggak perlu (ditulis) dari siapa pun. Apalagi kalau itu diembel-embeli oleh nama Wapres Gibran," tambah Rocky.
Membandingkan Gibran dengan Ketua RT
Dalam kritiknya, Rocky juga menyindir peran Gibran sebagai Wakil Presiden yang menurutnya terlalu fokus pada aktivitas seperti pembagian bansos. Ia bahkan membandingkan gaya kepemimpinan Gibran dengan tugas seorang Ketua RT.
"Tugas Gibran bukan bagi-bagi bansos. Tugas Gibran adalah memantau pembangunan, memantau pelaksanaan desain dari rencana Kabinet Merah Putih. Itu tugas wakil presiden, bukan membagi-bagikan bansos. Itu tugas Ketua RT," tegas Rocky.
Ia menilai bahwa Wakil Presiden seharusnya lebih fokus pada tanggung jawab strategis, seperti memastikan keberlanjutan pembangunan nasional sesuai visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Bahaya "Cawe-cawe" dan Pola Lama
Baca juga: Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya! Gibran Bagi-Bagi Bansos
Rocky juga mengungkapkan kekhawatiran terkait potensi terulangnya pola politik "cawe-cawe" yang ia sebut meniru gaya pemerintahan Presiden Joko Widodo, ayah Gibran. Ia mengingatkan bahwa mencantumkan nama atau bahkan wajah pejabat pada bansos dapat memberikan kesan keliru bahwa bantuan tersebut berasal dari pribadi sang pejabat, bukan dari anggaran negara.
"Lama-lama nanti akan ada wajah wapres di situ (di bungkus bansos). Jadi seolah-olah itu adalah belas kasihan dari wapres. Bagian-bagian ini yang kita mulai lihat, cawe-cawe ini dimulai lagi oleh sang anak yang mengikuti kelakuan bapaknya," pungkas Rocky.