OECD Ingatkan Pentingnya Pembiayaan Tepat untuk Program Makan Bergizi Gratis Agar Tidak Menggunakan Biaya Pendidikan Bagi Siswa

OECD Ingatkan Pentingnya Pembiayaan Tepat untuk Program Makan Bergizi Gratis Agar Tidak Menggunakan Biaya Pendidikan Bagi Siswa

makanan-pixabay-

Belajar dari Pengalaman Internasional

OECD menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang fleksibel dan tepat sasaran agar program ini efektif dan berkelanjutan secara fiskal. Salah satu contoh keberhasilan adalah India, yang pada 2021 menyediakan makan siang gratis bagi 118 juta siswa di 1,12 juta sekolah. Pendekatan terdesentralisasi India, di mana pemerintah negara bagian bertanggung jawab atas pelaksanaan dengan dukungan pemerintah pusat, telah menjaga biaya tetap terkendali dan memastikan efisiensi program.
Sri Mulyani Tegaskan Tidak Ada Pemotongan Anggaran


Menanggapi kekhawatiran pendanaan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program ini tidak berasal dari pemotongan anggaran kementerian/lembaga lain. Dana tersebut bersumber dari cadangan dana abadi pendidikan, yang bersifat tambahan di luar anggaran belanja rutin.

“Anggaran ini berasal dari cadangan pendidikan. Jadi, program ini tidak mengambil atau memangkas pos belanja mana pun. Dana tersebut bersifat on top, sehingga tidak mengganggu alokasi anggaran lain,” jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Senin (2/9/2024).
Dukungan Internasional untuk Program Makan Bergizi Gratis

Baca juga: Apa Itu OECD? Organisasi yang Himbau Program Makan Gratis Indonesia Agar Tak Pakai Anggaran untuk Pendidikan




×

Program ini juga mendapatkan dukungan internasional. Dalam kunjungan kenegaraan, Presiden Prabowo Subianto mempromosikan program Makan Bergizi Gratis ke berbagai negara, termasuk China. Pemerintah China bahkan sepakat untuk mendukung pendanaan melalui kesepakatan Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia. Nota Kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan China ditandatangani dalam sebuah acara yang dihadiri oleh Prabowo dan Presiden China Xi Jinping.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa China mendukung program ini karena sebelumnya mereka telah berhasil menerapkan program serupa. "Mereka akan mendukung karena telah melaksanakan program makan bergizi di negaranya," kata Airlangga saat memberikan keterangan di Beijing.

TAG:
Sumber:

im

Berita Lainnya