Nilai Proyek Mencapai Rp2,5 Triliun Bangunan Seluas 30 Hektare di Ketinggian 450 Meter kini Disebut Sebagai Bangunan Mangkrak Termahal di Indonesia
jawa barat-pixabay-
Dibangun di atas lahan seluas 30 hektare di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut (mdpl), proyek ini diharapkan menjadi salah satu fasilitas olahraga terlengkap di Indonesia. Dengan nilai proyek mencapai Rp2,5 triliun, Hambalang awalnya dirancang untuk memiliki berbagai fasilitas modern seperti lapangan sepak bola, masjid, asrama, dan fasilitas pelatihan lainnya.
Penyebab Mangkraknya Proyek Hambalang
Sayangnya, pembangunan proyek ini berhenti total pada tahun 2011 ketika progresnya baru mencapai 72,5%. Penyebab utama mangkraknya proyek ini adalah kombinasi dari masalah teknis dan tindak pidana korupsi.
Secara teknis, lokasi proyek mengalami masalah tanah yang rapuh dan gembur. Bahkan, audit Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2016 menemukan adanya pergerakan tanah sebesar 8 mm per tahun, yang membuat konstruksi bangunan menjadi tidak stabil.
Di sisi lain, proyek ini juga tersandung kasus korupsi besar yang melibatkan sejumlah tokoh penting, seperti Menpora Andi Mallarangeng, Sekretaris Kemenpora Wafid Muharram, hingga Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Akibat tindak pidana tersebut, negara mengalami kerugian hingga Rp706 miliar.
Upaya Penyelamatan Aset
Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Kementerian PUPR sempat melakukan audit teknis untuk menyelamatkan aset-aset yang sudah terbangun. Namun, hingga kini proyek Hambalang belum dilanjutkan, mengingat risiko teknis yang signifikan serta biaya tambahan yang diperlukan untuk merevitalisasi infrastruktur tersebut.
Meskipun Menpora sempat menyampaikan rencana untuk menghidupkan kembali fasilitas olahraga ini, hingga akhir masa jabatan Presiden Jokowi, proyek Hambalang tetap terbengkalai sebagai pengingat pahit tentang buruknya manajemen proyek dan dampak korupsi dalam pembangunan infrastruktur.
Pelajaran dari Proyek Hambalang