Tambang Batu Hijau Milik PT Amman Mineral: Cadangan Emas dan Tembaga Diprediksi Habis pada 2030, Apa yang Bakal Terjadi Selanjutnya?
tambang-ELG21/pixabay-
Cadangan dan Produksi Tambang Batu Hijau
Menurut data yang dilansir dari situs resmi perusahaan, Tambang Batu Hijau memiliki cadangan sekitar 16,6 miliar pon tembaga dan 22,5 juta ons emas. Sejak awal operasinya, tambang ini terus mencatatkan rekor dalam hal produktivitas dan efisiensi. Dengan fasilitas pengolahan yang mampu menangani hingga 120 ribu ton material per hari (TPD), Batu Hijau menjadi salah satu tambang terbesar di kawasan ini.
Fasilitas pendukung tambang ini mencakup penggilingan bijih, pipa perakitan untuk pengelolaan tailing, pembangkit listrik berbasis batu bara dengan kapasitas puncak 158 MW, dan pembangkit listrik tenaga surya (solar PV) sebesar 26 MW. Selain itu, terdapat pelabuhan, terminal feri, layanan udara, hingga fasilitas perumahan dan pendidikan bagi para pekerja dan keluarga mereka.
Langkah Strategis: Proyek Eksplorasi Elang
Menjelang habisnya cadangan tambang Batu Hijau pada 2030, AMNT telah mempersiapkan langkah berikutnya. Salah satu proyek utama yang tengah dieksplorasi adalah Cebakan Elang. Eksplorasi di wilayah ini dijadwalkan dimulai sekitar tahun 2027 dan diharapkan dapat menggantikan produksi dari tambang Batu Hijau.
Cebakan Elang memiliki potensi besar dengan estimasi sumber daya mencapai 12,945 juta pon tembaga dan 19,7 juta ons emas. Proyek ini diproyeksikan dapat menghasilkan 300 hingga 430 juta pon tembaga per tahun serta 0,35—0,60 juta ons emas per tahun.
Anak Usaha dan Rencana Ekspansi
Selain mengelola tambang, PT Amman Mineral juga memiliki dua anak usaha, yakni Amman Mineral Energi (AME) dan Amman Mineral Singapore Pte Ltd (AMSPL). Kedua anak usaha ini mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis AMNT, termasuk upaya perusahaan dalam mencari pendanaan untuk ekspansi tambang di wilayah Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Diramal Bakal Habis di Tahun 2030! Inilah Profil Lengkap Tambang Batu Hijau AMNT