Man City menggugat, memicu perang saudara di Liga Premier
Manchester City --
Man City saat ini menghadapi situasi hukum serius karena didakwa oleh Premier League telah melanggar lebih dari 100 aturan keuangan selama periode 2009-2018. Tuduhan ini dapat mengakibatkan hukuman berat, bahkan kemungkinan dikeluarkan dari kompetisi utama di Inggris. Sebagian besar klub di Premier League mendukung penerapan sanksi terhadap Etihad Stadium.
Dalam situasi ini, Man City tidak bisa tinggal diam. Menurut 12bet alternatif, The Citizens telah menggugat Premier League karena menganggap peraturan saat ini di liga dibentuk untuk "diskriminasi" terhadap pemilik dari wilayah Teluk.
Dokumen hukum telah disampaikan dalam beberapa hari terakhir. Tim pengacara Man City sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi para ahli hukum dari Premier League dalam kasus hukum yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Aturan keuangan fair play dari Premier League memiliki ketentuan yang berkaitan dengan kesepakatan komersial dan sponsor dari perusahaan yang dimiliki atau terkait dengan pemilik klub. Man City saat ini terhubung dengan banyak mitra seperti itu, termasuk Etihad Airways, Etisalat, dan Experience Abu Dhabi. Melalui mitra-mitra ini, Man City dituduh menyuntikkan dana ilegal ke dalam aktivitas sepak bola.
Namun, Man City menegaskan bahwa ini adalah aturan yang ilegal. Mereka telah menggugat dan akan menuntut kompensasi atas pendapatan yang hilang karena aturan ini.
Aturan tersebut diperkenalkan pada bulan Desember 2021 setelah Newcastle diakuisisi oleh Public Investment Fund Arab Saudi. Seorang jurnalis dari The Times mengutip dokumen hukum sepanjang 165 halaman. Dalam dokumen tersebut, Man City mengklaim bahwa mereka menjadi korban "diskriminasi."
Man City menuduh Premier League telah membentuk aturan yang mendiskriminasi pemilik dari wilayah Teluk.
Setidaknya, Man City akan mendapatkan dukungan dari Newcastle dan Chelsea dalam perjuangan melawan aturan Premier League ini. City menganggap ini adalah ketidakadilan karena aturan tersebut tidak diterapkan pada klub lain, terutama Man Utd, selama sekitar 15 tahun pertama dalam era Premier League.
Tidak hanya itu, Man City juga menentang aturan voting mayoritas 2/3 yang diterapkan oleh Premier League dalam memutuskan masalah-masalah penting.
Perselisihan hukum ini akan diselesaikan dalam sidang yang dijadwalkan berlangsung selama 2 minggu, mulai dari 10 Juni mendatang.
Menurut penilaian The Times, perjuangan hukum Man City telah memicu perang saudara di Premier League. Jika The Citizens menang dalam gugatan ini, hal ini akan menciptakan celah hukum besar. Klub biru langit dari Manchester sangat yakin akan menang dalam gugatan ini karena mereka berpendapat bahwa aturan Premier League tidak sesuai dengan undang-undang persaingan di Inggris.